Senin, 29 November 2010

" Lempok Durian " ( Dodol Durian Khas Pontianak)



Kali ini kita akan melirik jajanan khas kota Pontianak, salah satunya adalah " Lempok ".
Lempok adalah sejenis dodol yang di buat dari durian dan dimasak dengan api besar dan kuali di atas tungku yang menyala-nyala sebagai mana layaknya dodol di masak. Tapi kali ini bahannya adalah buah Durian, sedikit berbeda memang Durian memiliki bau yang menyengat, dan itu menjadi sangat khas. Karena bahan yang sulit didapat dan ada hanya pada musim tertentu, menjadikan jajanan ini agak sedikit menguras kantong. 

Lempok Durian tidak hanya ada di Pontianak, jajanan ini ada hampir di seluruh daerah masyarakat melayu. Seperti Sumatra, Malaysia, Kalimantan, dan lain sebagainya. Namun ada yang khas dengan lempok di Pontianak,yaitu kualitasnya.

Lempok Pontianak terdiri dari daging buah Durian yang di campur gula dan dimasak hingga menjadi adonan dodol, lalu di bentuk balok persegi panjang. Dan di kemas rapi di dalam kertas minyak lalu di bungkus lagi dengan plastik khusus. Inilah yang membuat kualitas Lempok Pontianak terjaga karena bahan dasarnya adalah Durian murni khas Pontianak dan gula murni tanpa campuran lain.

Di Pontianak,ada satu daerah penghasil Durian terbesar dikota itu,yaitu " SUKADANA" Kabupaten Ketapang.  
Durian itu kemudian dibuat menjadi dodol atau sering disebut " Lempok Durian Sukadana ".
Lempok Durian sendiri sudah memasyarakat. Untuk membuat Lempok sendiri tidaklah terlalu sulit. Bahan dasar membuat Lempok hanyalah buah durian, gula yang dimasak menjadi satu dalam wajan ukuran besar. Perlu waktu 1 hingga 2 jam dalam memasak Lempok agar menjadi dodol. Dan dalam keadaan panas itulah campuran buah durian dan gula tersebut dicetak dalam berbagai bentuk, mulai dari segi empat, segi tiga sampai jajaran genjang sesuai keinginan pembuatnya.

"Kita hanya produksi kalau musim durian datang,"jelas Abun (36) salah seorang pembuat dan penjual Lempok Durian. Menurutnya, di Sukadana hanya 3 hingga 4 orang saja yang memproduksi Lempok Durian, dan rata-rata yang membuatnya kaum Tionghoa. Masyarakat hanya mengambil upahan untuk memasarkan saja. Satu kemasan yang berisi 5 batang dodol lempok dijual Rp30.000 hingga Rp35.000 per kemasan. Harga tersebut bisa lebih tinggi bila Ketapang atau pun Pontianak. Abun mengaku akan memberi setengah harga bila ada orang yang langsung membeli pada dirinya.





Pembuatan Lempok


Lempok adalah dodol dengan bahan utama dari buah durian yang merupakan makanan olahan tradisional andalan masyarakat Kota Pontianak dan sekitarnya. Pembuatan lempok ini dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat dengan teknologi sederhana.
Potensi pasar lempok sangat tinggi baik dalam maupun luar daerah, hal ini dapat dilihat dari bahan utama yang digunakan dalam dodol ini sangat digemari oleh banyak konsumen. Dengan harga lempok yang relatif mahal, lempok akan memberikan nilai tambah yang sangat menguntungkan bagi produsen.
Kendala yang dihadapi para produsen lempok adalah kurangnya peran pihak terkait dalam hal promosi yang menyebabkan pemasaran lempok hanya terbatas pada sekitar lokasi usaha saja. Sehingga dalam hal ini perlu adanya peran pemerintah untuk memperkenalkan komoditas ini ke daerah lain sampai ke luar pulau. Selain itu kendala lain yang dihadapi adalah kualitas dodol yang dihasilkan masih beragam serta kualitas kemasan yang digunakan masih sederhana.

Berikut ini adalah proses pengolahan Dodol / Lempok Durian :
 
Bahan dan Alat
Durian masak         : 4-5 kg
Gula pasir                 : 1 kg
Garam                        : 1 sendok teh
Pisau besar
Tungku
Pengaduk
Plastik pembungkus

Cara Pengolahan
1.    Durian dibuka dan dimbil isinya.
2.    Pisahkan daging buah dari isinya
3.    Tambahkan gula pasir sebanyak 1 kg untuk setiap daging buah sebanyak 4-5 kg dan 2 sendok teh garam.
4.    Semua bahan dinmasukkan ke dalam kuali yang diletakkan pada tungku. Tungku dibuat dari drum bekas dibagi dua (setengah bagian drum) kemudian dibuat lubang kayu
5.    Bahan yang ada di kuali diaduk terus menerus, Api jangan terlalu besar. Lama pengadukan sekitar 3-4 jam.
6.    Lempok siap diangkat dan dianggap matang jika sudah tidak lengket di pengadukan.
7.    Lempok siap dikemas dalam plastik dan diberi label.


1 komentar: